Haloohaaaaayyy!!
Kali ini aku bakalan nge-post tentang salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, yaitu kerajaan majapahit. Aku milih ngambil tema ini karena menurut ku kerajaan ini bener-bener hebat, apalagi pas zamannya raja Hayam Wuruk. Saat itu wilayah kerajaan majapahit hampir meliputi seluruh nusantara. Nah, sayangnya kerajaan ini runtuh karena suatu perang saudara untuk memperebutkan tahta kekuasaan di kerajaan ini. Untuk lebih jelasnya tentang kerajaan ini baca aja post-an berikut ini.
Majapahit
Nama ini berasal dari buah Maja yang berasa pahit. Nah, raja pertama kerajaan ini ialah Raden Wijaya. Ia merupakan menantu Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singosari yang berhasil kabur dari ekspidisi kubilai khan terhadap kerajaan Singosari. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya ini terjadi beberapa pemberontakan, diantaranya: pemberontakan ranggalawe, sora dan nambi.
Putra dan penerus Raden Wijaya ialah Jayanegara. Pada masa pemerintahannya datanglah seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone yang mengunjungi kerajaan Majapahit. Tapi pada 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Raja selanjutnya ialah Tribhuwana Wijayatunggadewi, ia adalah anak dari Gayatri Rajapatni, ibu tiri Jayanegara yang seharusnya menggantikan jayanegara menjadi penguasa majapahit. Akan tetapi ia lebih memilih mengundurkan diri dan menjadi bhiksuni. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara.
Raja selanjutnya ialah Raja Hayam Wuruk. Ia disebut juga Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa pemerintahannya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan patihnya, Gajah Mada. Selain itu Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Hayam Wuruk menginginkan memperistri Dyah Pitaloka, putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya. Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya pergi ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak dapat dihindarkan. Pada perang ini kerajaan sunda dapat dikalahkan oleh majapahit. Setelah pertempuran ini putri sunda benuh diri untuk membela kehormatan negaranya. Perang ini disebut juga perang bubat. Ini merupakan awal kehancuran kerajaan Majapahit.
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung.Perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1426, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426 sampai 1447. Pada saat inilah banyak daerah jajahan majapahit yang melepaskan diri dan pada saat ini pula muncul kerajaan baru yang berlandaskan islam yang menjadi salah satu penyebab kehancuran majapahit
Selesai
Nah melalui kisah majapahit ini kita dapat mengambil hikmah dari kegigihan Gajah Mada untuk mewujudkan sumpah palapa, yaitu mempersatukan nusantara dibawah kerajaan majapahit. Semoga kita dapat mencontoh kegigihan Gajah Mada tersebut dalam proses pembelajaran demi keberhasilan kita semua.
Kali ini aku bakalan nge-post tentang salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, yaitu kerajaan majapahit. Aku milih ngambil tema ini karena menurut ku kerajaan ini bener-bener hebat, apalagi pas zamannya raja Hayam Wuruk. Saat itu wilayah kerajaan majapahit hampir meliputi seluruh nusantara. Nah, sayangnya kerajaan ini runtuh karena suatu perang saudara untuk memperebutkan tahta kekuasaan di kerajaan ini. Untuk lebih jelasnya tentang kerajaan ini baca aja post-an berikut ini.
Majapahit
Nama ini berasal dari buah Maja yang berasa pahit. Nah, raja pertama kerajaan ini ialah Raden Wijaya. Ia merupakan menantu Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singosari yang berhasil kabur dari ekspidisi kubilai khan terhadap kerajaan Singosari. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya ini terjadi beberapa pemberontakan, diantaranya: pemberontakan ranggalawe, sora dan nambi.
Putra dan penerus Raden Wijaya ialah Jayanegara. Pada masa pemerintahannya datanglah seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone yang mengunjungi kerajaan Majapahit. Tapi pada 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Raja selanjutnya ialah Tribhuwana Wijayatunggadewi, ia adalah anak dari Gayatri Rajapatni, ibu tiri Jayanegara yang seharusnya menggantikan jayanegara menjadi penguasa majapahit. Akan tetapi ia lebih memilih mengundurkan diri dan menjadi bhiksuni. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara.
Raja selanjutnya ialah Raja Hayam Wuruk. Ia disebut juga Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa pemerintahannya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan patihnya, Gajah Mada. Selain itu Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Hayam Wuruk menginginkan memperistri Dyah Pitaloka, putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya. Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya pergi ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak dapat dihindarkan. Pada perang ini kerajaan sunda dapat dikalahkan oleh majapahit. Setelah pertempuran ini putri sunda benuh diri untuk membela kehormatan negaranya. Perang ini disebut juga perang bubat. Ini merupakan awal kehancuran kerajaan Majapahit.
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung.Perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1426, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426 sampai 1447. Pada saat inilah banyak daerah jajahan majapahit yang melepaskan diri dan pada saat ini pula muncul kerajaan baru yang berlandaskan islam yang menjadi salah satu penyebab kehancuran majapahit
Selesai
Nah melalui kisah majapahit ini kita dapat mengambil hikmah dari kegigihan Gajah Mada untuk mewujudkan sumpah palapa, yaitu mempersatukan nusantara dibawah kerajaan majapahit. Semoga kita dapat mencontoh kegigihan Gajah Mada tersebut dalam proses pembelajaran demi keberhasilan kita semua.