Teori masuknya hindu buddha di Indonesia itu ada 4, yaitu:
Teori Ksatria
Teori ini disebut juga teori kolonialisasi. Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch, C.C. Berg, dan Mookerji. Menurut teori ini, budaya Indonesia masuk ke Indonesia dibawa oleh para ksatria dengan melakukan penaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia. Hal ini disebabkan karena telah terjadi kekacauan politik di India, yaitu perang antara brahmana dan ksatria, ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia dan mendirikan kerajaan serta mengajarkan ajaran hindu-buddha di Indonesia. Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, salah satunya Majumdar dan Nehru
Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom dan Mookerje. Menurut mereka, yang membawa kebudayaan India ke Indonesia ialah para pedagang, yakni kaum Waisya. Pelayaran perdagangan saat itu masih bergantung pada sistem angin muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama beberapa saat untuk menunggu bergantinya arah angin. Mereka banyak menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini merupakan awal penerimaan pengaruh India.
Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa, yang membawa kebudayaan India adalah golongan Brahmana. Hal ini didasari oleh pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan dan hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.
Teori Arus Balik
Teori ini didukung oleh F.D.K. Bosch. Menurut teori ini, yang membawa kebudayaan India adalah para cendekiawan Indonesia sendiri. Mereka yang tertarik dengan ajaran itu pergi ke India untuk menuntut ilmu. Setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia
Sumber: www.slideshare.net
Teori Ksatria
Teori ini disebut juga teori kolonialisasi. Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch, C.C. Berg, dan Mookerji. Menurut teori ini, budaya Indonesia masuk ke Indonesia dibawa oleh para ksatria dengan melakukan penaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia. Hal ini disebabkan karena telah terjadi kekacauan politik di India, yaitu perang antara brahmana dan ksatria, ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia dan mendirikan kerajaan serta mengajarkan ajaran hindu-buddha di Indonesia. Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, salah satunya Majumdar dan Nehru
Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom dan Mookerje. Menurut mereka, yang membawa kebudayaan India ke Indonesia ialah para pedagang, yakni kaum Waisya. Pelayaran perdagangan saat itu masih bergantung pada sistem angin muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama beberapa saat untuk menunggu bergantinya arah angin. Mereka banyak menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini merupakan awal penerimaan pengaruh India.
Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa, yang membawa kebudayaan India adalah golongan Brahmana. Hal ini didasari oleh pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan dan hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.
Teori Arus Balik
Teori ini didukung oleh F.D.K. Bosch. Menurut teori ini, yang membawa kebudayaan India adalah para cendekiawan Indonesia sendiri. Mereka yang tertarik dengan ajaran itu pergi ke India untuk menuntut ilmu. Setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia
Sumber: www.slideshare.net